Saat bulan puasa, tubuh mengalami perubahan pola makan dan pola tidur. Akibatnya, banyak orang merasa lemas saat puasa. Padahal, Anda harus tetap menjaga kesehatan tubuh agar dapat menjalankan ibadah sekaligus melakukan aktivitas lain seperti bekerja.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa lemas saat puasa disebabkan karena kadar gula darah yang rendah. Selain itu, rasa lapar yang muncul juga dapat membuat Anda tidak berenergi. Ditambah lagi, perubahan pola tidur selama bulan Ramadan membuat tubuh menjadi semakin lesu.Saat Ramadan, Anda akan bangun lebih awal untuk sahur. Beberapa orang memilih untuk melanjutkan tidur setelah sahur dan salat. Sebagian besar lainnya memutuskan untuk melakukan rutinitas seperti biasa. Akibatnya, saat siang hari, Anda pun merasa lemas.Lalu, bagaimana cara agar puasa tidak lemas dan lesu? Ada beberapa cara mudah yang bisa Anda lakukan.
Cara agar tidak lemas saat puasa
Tubuh Anda membutuhkan adaptasi dengan pola tidur dan pola makan yang baru selama Ramadan. Wajar jika pada hari-hari pertama puasa, Anda merasa lemas dan kelaparan. Namun, apabila rasa lemas masih terus berlangsung hingga minggu berikutnya, Anda perlu mengecek lagi, sudahkah Anda menjalankan tips berikut ini?
1. Jangan lewatkan sahur
Anda hanya memiliki dua kali waktu makan saat Ramadan: sahur sebelum terbitnya fajar dan iftar saat matahari terbenam. Banyak orang yang melewatkan sahur karena berbagai alasan: terlambat bangun, tidak terbiasa makan saat pagi hari, tidak berselera makan, dan sebagainya. Namun sebenarnya, makan sahur amat penting untuk menunjang agar puasa Anda berjalan lancar. Melewatkan sahur akan membuat tubuh Anda lemas di siang hari karena tidak ada asupan nutrisi sama sekali. Pilihan makanan yang dikonsumsi saat sahur juga memengaruhi kondisi Anda sepanjang hari. Hindari mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti mie instan, roti, kue kering, puding, dan makanan yang mengandung gula.Bila Anda ingin tetap kenyang sepanjang hari, Anda bisa memilih karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna tubuh. Beberapa jenis karbohidrat kompleks adalah nasi merah, oatmeal, gandum, quinoa, sereal, dan kacang-kacangan. Selain itu, agar puasa tidak lemas, Anda dapat mengonsumsi pisang, apel, yogurt, serta sayur-sayuran.
2. Batasi porsi saat berbuka puasa
Awali buka puasa dengan minum air putih dan makan kurma
Setelah menahan lapar dan haus seharian, banyak orang langsung “balas dendam” saat berbuka puasa. Namun, kalap saat makan justru akan membuat tubuh menjadi kelelahan dan lemas keesokan harinya. Anda boleh saja mengonsumsi takjil seperti kolak pisang dan bubur sumsum, namun batasi porsinya. Sebaiknya, Anda mengawali buka puasa dengan minum air putih, makan kurma, sup, dan mengonsumsi buah-buahan. Setelah itu, Anda bisa salat dulu sebelum melanjutkan mengonsumsi makanan lain, seperti biji-bijian, sayur, daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Cara ini akan mencegah Anda kalap saat buka puasa.
3. Jaga pola tidur
Lemas saat puasa juga dapat disebabkan karena kurang tidur. Meski Anda harus bangun jauh lebih pagi untuk sahur, pastikan kebutuhan tidur Anda tetap tercukupi. Orang dewasa membutuhkan sekitar 7-8 jam tidur dalam sehari. Anda dapat memenuhinya dengan memajukan waktu tidur malam atau mencuri waktu untuk tidur siang bila memungkinkan.
4. Olahraga ringan
Berpuasa bukan berarti Anda menghentikan aktivitas fisik seperti olahraga. Justru, Anda disarankan untuk tetap olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, atau yoga. Pilih waktu olahraga yang tepat agar badan tidak terasa lemas dan kehausan. Anda dapat berolahraga setelah buka puasa atau sebelum sahur.
5. Perhatikan asupan cairan tubuh
Minum air putih bermanfaat untuk kesehatan. Kurang minum air putih berdampak pada suasana hati yang buruk, rasa lelah, daya ingat dan kemampuan otak menurun, serta tubuh terasa lemas. Lalu bagaimana tetap menjaga asupan cairan tubuh selama berpuasa? Manfaatkan waktu sahur dan iftar untuk memenuhi kebutuhan cairan. Jangan sampai Anda mengalami dehidrasi ketika berpuasa. Pastikan Anda minum 2 liter per hari agar tubuh tetap terhidrasi.Setelah berpuasa seharian, pilih air minum dengan pH tinggi untuk menyeimbangkan kembali kondisi pH tubuh. Air putih ber-pH tinggi dapat membantu menjaga imunitas tubuh, termasuk menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker.
Minum air putih ber-pH tinggi saat sahur dan buka puasa
Minum air ber-pH tinggi akan bantu cegah lemas saat puasa
Bila Anda merasa lemas saat puasa seharian, bisa jadi itu adalah tanda bahwa tubuh kekurangan cairan. Maka, ketika suara bedug adzan Maghrib telah terdengar, biasakan untuk minum 1-2 gelas air putih terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan lain. Selain menghilangkan haus, minum air putih ketika buka puasa akan mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. Saat sahur, Anda juga wajib memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih agar tubuh Anda tetap kuat berpuasa seharian. Kebanyakan air minum memiliki pH antara 6,5 hingga 8,5. pH adalah skala yang digunakan untuk menentukan tingkat asam atau basa suatu cairan. Air minum dengan pH di bawah 6,5 biasanya terkontaminasi polutan dan tidak aman untuk diminum. Sedangkan air minum dengan pH tinggi, yaitu di antara 8,6-9,5 dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Mengonsumsi air ber-pH tinggi akan membantu menyeimbangkan pH tubuh. pH tubuh yang rendah berisiko membuat sistem imun melemah sehingga Anda rentan terserang penyakit. Selain itu, air dengan pH tinggi dapat mengatasi dehidrasi yang disebabkan aktivitas fisik.